Saturday, November 20, 2010

The Secret


Jakarta, 20 November 2010.

Membuka blog tercinta ini, sambil menunggu proses install beberapa program Macbook untuk laptop yang baru gue beli 2 minggu lalu di Indocomtech ternyata membuat gue gatal untuk menulis. Gimana gak, pemandangan yang sekarang gue lihat di salah satu tempat "nongkrong" berkelas, berinisial T.A di Gunawarman ini sedikit membuat emosi gue meluap. Gak pengen marah-marah sih, tapi emosi yang terpanggil adalah kesadaran kalau ternyata gue tidak semuda dengan gerombolan anak muda yang duduk bermalam mingguan di sofa depan. *sigh... padahal kayaknya muka gue masih ABG juga ah... LOL

Tempat untuk minum teh ini mayoritas adalah orang dewasa, tapi di sofa depan adalah sekumpulan anak remaja yang lebih beruntung dibandingkan dengan teman-teman sebayanya yang harus malam mingguan di rumah mungkin, nonton TV aja... atau naik motor dijemput pacarnya, kehujanan, cuma ke bioskop untuk nonton film terbaru, itu pun milih-milih bioskop yang murah aja.

Gue gak menyalahkan keadaan mereka yang beruntung dilahirkan di keluarga berada, sehingga mungkin uang jajan'nya cukup untuk hang out di tempat ini, gak menyalahkan juga kalau mereka punya bahasa-aksen-dengan-gaya-atau-mimik-tidak-biasa atau yang santer diberikan cap "Alay" walaupun menurut gue teriakan-teriakan histeris mereka cukup mengganggu. Gak menyalahkan juga kalau mereka asyik masyuk ciuman dengan pacar masing-masing, sementara orang dewasa disini asyik sendiri dengan obrolan mereka masing-masing.

Gue mungkin menyalahkan diri sendiri... yang iri, yang mungkin tidak seberuntung mereka, yang mungkin harus kerja keras dulu untuk bisa ke tempat ini (padahal sih cuma numpang tempat buat ngupload program bok), yang mungkin iri gak bisa ciuman di sofa seperti mereka? Hiihihihi... But anyway, berada di sini... malam ini, membuat gue jadi semakin terpacu untuk menjadi manusia yang lebih baik. Masih ada kok keinginan untuk sukses, selalu masih punya keinginan kok untuk ketemu Spice Girls di London. Masih ada...


Mungkin gue sering terdengar tidak puas dengan apa yang sudah didapat, gak bersyukur... Hey, ini kan namanya mimpi, target. Pernah denger dong kalau "Dreams Do Come True", dan gue yakin, hati gue berkata... Iya, satu saat nanti gue akan ke Inggris, untuk bertemu dengan Spice Girls.


Alhamdulillah... Terimakasih Allah, mimpi dan doa gue terkabul. Tidak dengan jalan yang mudah memang, perjuangan dan perjalanan juga masih panjang. Tapi gue harus bersyukur, kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Baik, yang membuat gue merasakan mimpi indah sebagai seorang Broadcaster... Mimpi yang terwujud setelah cita-cita sewaktu kecil dan setelah berjuang mengirim CV tanpa lelah ke semua radio di Jakarta dari jamannya SMA.


Bersyukur, hari ini tepat sebulan gue pindah divisi di kantor, bulan lalu... pas semua orang pada heboh nikah di tanggal 20-10-2010, gue memberanikan diri untuk melangkah ke HQ setelah berbulan-bulan berada di Operation. Satu mimpi yang gue bisikkan dalam setiap doa, satu harapan yang gue doakan... Sampai suatu saat gue melihat iklan lowongan di Kompas dan website. Kalau banyak yang bilang, gue gampang banget semudah membalikkan telapak tangan... eh sorry sorry, sorry jack! Perpindahan ini memang gue yang mengajukan setelah melihat lowongan yang ada di Kompas dan website kantor. Itu pun gue juga menanyakan terlebih dahulu sama HRD bagaimana tata caranya, dan gue memang mau proses gue dilakukan secara fair, bahkan juga melewati proses interview lagi dengan User. Satu alasan kenapa gue memutuskan untuk mencoba adalah, gue merasa bisa lebih berkontribusi lebih dengan tenaga dan pikiran gue di tempat yang baru ini, dimana gue gak harus mempertanyakan dalam hati gue "Am I fit for this job?", dimana gue gak harus bingung mesti melakukan apa... toh sebelumnya gak beda jauh, gue bekerja di bidang media, satu dunia yang menjadi passion, membuat gue nyaman dan gue cintai.


Bersyukur juga, karena baru aja mengambil keputusan menjebol tabungan yang dikumpulkan dari kelas 3 SD untuk membeli laptop pertama gue hehe... I'm not coming from a well off family, but I'm proud for what I've done, for being what I am...


Terimakasih Tuhan Maha Pengasih...