Gajah mati meninggalkan...
Harimau mati meninggalkan...
Manusia mati meninggalkan...
Satu ungkapan yang berada di benak gue sepanjang hari ini, ketika kepala ini terasa sakit... semalam gue tidur lengkap dengan pakaian kantor, tidur dengan kaki tertekuk (karena tumpukan pakaian bersih yang ada diatas tempat tidur), dan kepala yang ternyata salah bantal. Oh my... I must be really tired.
Tapi gue tau, perjuangan hidup gue masih harus berjalan... memberikan yang terbaik yang gue punya dan meraih segala kemungkinan positif yang bisa gue dapatkan. Gue tau, umur manusia gak ada yang tahu selain Sang Maha Pencipta... oleh karena itu, selagi diberikan kesempatan, Insya Allah gue ingin selalu memanfaatkannya sebaik mungkin untuk hal-hal yang terbaik.
Kemarin, bangun sahur, baca info duka dari grup BB anak-anak HI Moestopo. Satu kabar yang menyedihkan mengetahui Dosen Pembimbing gue: Ibu Nurani Chadrawati alias Bu Inung meninggal dunia. Beliau sosok yang punya kenangan bagi gue, dulu demi ngejar beliau yang juga Dosen di UI, gue selalu rutin Bimbingan ke Depok sebelum harus siaran di Tebet jam 2 siang. Adanya gue selalu ngos-ngosan ngejar bis, masih juga nyempetin diri beli Tempe Mendoan di Gang Kober yang akhirnya sering dititipin anak-anak kantor. Bu Inung, dalam pikiran gue adalah seorang yang sangat mendedikasikan dirinya untuk dunia pendidikan... dia ngajar tidak hanya di UI, tetapi juga Moestopo dan kampus lain. Kemudian dia selalu menceritakan pengalamannya keliling dunia, melihat langsung lokasi-lokasi bersejarah yang merubah pandangan dunia, seperti Kamp Gas Nazi, dan cerita-ceritanya mengunjungi tempat bersejarah lain. Bu Inung juga orangnya sabar, sabar ngeladenin gue yang suka tulalit, males nyari bahan, dan sebagainya. Banyak kesan yang gue dapat dari sekian kali bertemu dengannya... Kali ini harus menghadapi fakta, kalo beliau harus berada di sampingNya setelah mengalami koma sejak Juni akibat kecelakaan kendaraan bermotor.
Pagi ini, bangun sahur... mendapati diri masih memakai pakaian lengkap, baca Twitter... dan perhatian teruju timeline'nya Nina, memberikan kabar duka tentang meninggalnya Ade salah satu orang pentingnya Anggunesia, pikiran gue langsung bertanya, apakah ini Ade yang sama yang gue kenal? Cek semua timeline'nya Nina... Sadly but true, it is Ade Hidayat (@adesaqua) :( Susah untuk dipercaya, tapi begitulah adanya... Gue ketemu Ade baru 1 kali, waktu nraktir Irdad dan Heru 2 tahun yang lalu di Sky Dining, Plaza Semanggi. Ade yang seorang Scriptwriter, Ade yang sabar, Ade yang penuh dengan perhatian kepada orang yang dia sayang... itu adalah image yang gue tangkap begitu kenal dengannya. 1 kali saja... yes, setelah itu, gak pernah ketemu lagi sama Ade kecuali kontak lewat Facebook atau Twitter. Ade meninggal karena sakit, dan hari ini dikebumikan di Kuningan, Jawa Barat diantar oleh semua orang yang sayang dengannya.
Gue yakin, Tuhan sayang dengan Bu Inung dan Ade...
Seperti banyaknya orang-orang yang memberikan ucapan selamat jalan untuk mereka.
Kalo boleh jujur, gue adalah orang yang takut dengan kematian. Gue pernah histeris malem-malem pas kelas 3 SD, meluk nyokap, dan merasa sesak ketika memikirkan... seperti apa kematian itu nanti. Gak bisa melihat mama, gak bisa meluk dia lagi (maklum pikiran anak 3 SD). Sekarang pun masih punya rasa takut itu, tapi rasa takutnya lebih kepada belum bisa memberikan yang terbaik untuk orang-orang di sekeliling gue yang gue sayang, belum bisa membanggakan mama yang single parent bertahun-tahun, belum bisa memberikan yang terbaik untuk diri gue sendiri...
Tapi apapun jalannya nanti, gue yakin sudah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta. Oleh karena itu, gue selalu berdoa agar bisa memberikan yang terbaik untuk mereka yang berarti dalam hidup ini. Gue ingin memberikan segala yang terbaik dari gue untuk lingkungan sekitar... Gue juga berdoa, semoga Arwah Almarhum dan Almarhumah diberikan tempat yang ter-Baik di sisiNya, dan keluarga serta kerabatnya diberikan keikhlasan. Mereka adalah pribadi yang baik ya Tuhan... sayangilah mereka. Amien.
Terimakasih Bu Inung dan Ade... Karena sudah memberikan kesan indah dalam hidup kami.
Karena...
Gajah mati meninggalkan gading.
Harimau mati meninggalkan belang.
Manusia mati meninggalkan...
Nama.
Manusia mati meninggalkan...
Satu ungkapan yang berada di benak gue sepanjang hari ini, ketika kepala ini terasa sakit... semalam gue tidur lengkap dengan pakaian kantor, tidur dengan kaki tertekuk (karena tumpukan pakaian bersih yang ada diatas tempat tidur), dan kepala yang ternyata salah bantal. Oh my... I must be really tired.
Tapi gue tau, perjuangan hidup gue masih harus berjalan... memberikan yang terbaik yang gue punya dan meraih segala kemungkinan positif yang bisa gue dapatkan. Gue tau, umur manusia gak ada yang tahu selain Sang Maha Pencipta... oleh karena itu, selagi diberikan kesempatan, Insya Allah gue ingin selalu memanfaatkannya sebaik mungkin untuk hal-hal yang terbaik.
Kemarin, bangun sahur, baca info duka dari grup BB anak-anak HI Moestopo. Satu kabar yang menyedihkan mengetahui Dosen Pembimbing gue: Ibu Nurani Chadrawati alias Bu Inung meninggal dunia. Beliau sosok yang punya kenangan bagi gue, dulu demi ngejar beliau yang juga Dosen di UI, gue selalu rutin Bimbingan ke Depok sebelum harus siaran di Tebet jam 2 siang. Adanya gue selalu ngos-ngosan ngejar bis, masih juga nyempetin diri beli Tempe Mendoan di Gang Kober yang akhirnya sering dititipin anak-anak kantor. Bu Inung, dalam pikiran gue adalah seorang yang sangat mendedikasikan dirinya untuk dunia pendidikan... dia ngajar tidak hanya di UI, tetapi juga Moestopo dan kampus lain. Kemudian dia selalu menceritakan pengalamannya keliling dunia, melihat langsung lokasi-lokasi bersejarah yang merubah pandangan dunia, seperti Kamp Gas Nazi, dan cerita-ceritanya mengunjungi tempat bersejarah lain. Bu Inung juga orangnya sabar, sabar ngeladenin gue yang suka tulalit, males nyari bahan, dan sebagainya. Banyak kesan yang gue dapat dari sekian kali bertemu dengannya... Kali ini harus menghadapi fakta, kalo beliau harus berada di sampingNya setelah mengalami koma sejak Juni akibat kecelakaan kendaraan bermotor.
Pagi ini, bangun sahur... mendapati diri masih memakai pakaian lengkap, baca Twitter... dan perhatian teruju timeline'nya Nina, memberikan kabar duka tentang meninggalnya Ade salah satu orang pentingnya Anggunesia, pikiran gue langsung bertanya, apakah ini Ade yang sama yang gue kenal? Cek semua timeline'nya Nina... Sadly but true, it is Ade Hidayat (@adesaqua) :( Susah untuk dipercaya, tapi begitulah adanya... Gue ketemu Ade baru 1 kali, waktu nraktir Irdad dan Heru 2 tahun yang lalu di Sky Dining, Plaza Semanggi. Ade yang seorang Scriptwriter, Ade yang sabar, Ade yang penuh dengan perhatian kepada orang yang dia sayang... itu adalah image yang gue tangkap begitu kenal dengannya. 1 kali saja... yes, setelah itu, gak pernah ketemu lagi sama Ade kecuali kontak lewat Facebook atau Twitter. Ade meninggal karena sakit, dan hari ini dikebumikan di Kuningan, Jawa Barat diantar oleh semua orang yang sayang dengannya.
Gue yakin, Tuhan sayang dengan Bu Inung dan Ade...
Seperti banyaknya orang-orang yang memberikan ucapan selamat jalan untuk mereka.
Kalo boleh jujur, gue adalah orang yang takut dengan kematian. Gue pernah histeris malem-malem pas kelas 3 SD, meluk nyokap, dan merasa sesak ketika memikirkan... seperti apa kematian itu nanti. Gak bisa melihat mama, gak bisa meluk dia lagi (maklum pikiran anak 3 SD). Sekarang pun masih punya rasa takut itu, tapi rasa takutnya lebih kepada belum bisa memberikan yang terbaik untuk orang-orang di sekeliling gue yang gue sayang, belum bisa membanggakan mama yang single parent bertahun-tahun, belum bisa memberikan yang terbaik untuk diri gue sendiri...
Tapi apapun jalannya nanti, gue yakin sudah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta. Oleh karena itu, gue selalu berdoa agar bisa memberikan yang terbaik untuk mereka yang berarti dalam hidup ini. Gue ingin memberikan segala yang terbaik dari gue untuk lingkungan sekitar... Gue juga berdoa, semoga Arwah Almarhum dan Almarhumah diberikan tempat yang ter-Baik di sisiNya, dan keluarga serta kerabatnya diberikan keikhlasan. Mereka adalah pribadi yang baik ya Tuhan... sayangilah mereka. Amien.
Terimakasih Bu Inung dan Ade... Karena sudah memberikan kesan indah dalam hidup kami.
Karena...
Gajah mati meninggalkan gading.
Harimau mati meninggalkan belang.
Manusia mati meninggalkan...
Nama.
No comments:
Post a Comment